Jumat, 30 Mei 2014

ANALISA FILM ( LASKAR PELANGI )



ANALISA FILM ( LASKAR PELANGI )

Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah:
Ikal aka Andrea Hirata
Lintang; Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara
Sahara; N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah
Mahar; Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam
A Kiong (Chau Chin Kiong); Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman
Syahdan; Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz
Kucai; Mukharam Kucai Khairani
Borek aka Samson
Trapani; Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari
Harun; Harun Ardhli Ramadan bin Syamsul Hazana Ramadan



Tokoh-tokoh
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/e1/Laskar-Pelangi.jpg/300px-Laskar-Pelangi.jpg
http://bits.wikimedia.org/static-1.24wmf5/skins/common/images/magnify-clip.png
Anggota Laskar Pelangi
Anggota Laskar Pelangi
Ikal : Tokoh 'aku' dalam cerita ini. Ikal yang selalu menjadi peringkat kedua memiliki teman sebangku bernama Lintang, yang merupakan anak terpintar dalam Laskar Pelangi. Ia berminat pada sastra, terlihat dari kesehariannya yang senang menulis puisi. Ia menyukai A Ling, sepupu dari A Kiong, yang ditemuinya pertama kali di sebuah toko kelontong bernama Toko Sinar Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua terpaksa berakhir oleh jarak akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk menemani bibinya.
Lintang : Teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius. Ayahnya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak memiliki perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Lintang telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah. Ia selalu aktif di dalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli matematika. Sekalipun ia luar biasa pintar, pria kecil berambut merah ikal ini pernah salah membawa peralatan sekolahnya. Cita-citanya terpaksa ditinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya meninggal.
Sahara : Satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi. Sahara adalah gadis keras kepala berpendirian kuat yang sangat patuh kepada agama. Ia adalah gadis yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan air dalam termosnya.
Mahar : Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada seni. Pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah menunjuknya untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara. Pria yang menyenangi okultisme ini sering dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa, Mahar sempat menganggur menunggu nasib menyapanya karena tak bisa ke manapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi, nasib baik menyapanya dan ia diajak petinggi untuk membuat dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang ia tulis di sebuah majalah, dan akhirnya ia berhasil meluncurkan sebuah novel tentang persahabatan.
A Kiong : Anak Hokian. Keturunan Tionghoa ini adalah pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya yang agung. Kendatipun pria kecil ini berwajah buruk rupa, ia memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong pada siapapun kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua saling mencintai satu sama lain.
Syahdan : Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia pasti yang paling tidak diperhatikan. Misalnya ketika bermain sandiwara, Syahdan hanya kedapatan jadi tukang kipas putri dan itupun masih banyak kesalahannya. Syahdan adalah saksi cinta pertama Ikal, ia dan Ikal bertugas membeli kapur di Toko Sinar Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada A Ling. Syahdan ternyata memiliki cita-cita yang tidak pernah terbayang oleh Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi aktor. Dengan bekerja keras pada akhirnya dia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapatkan peran kecil seperti tuyul atau jin... Setelah bosan, ia pergi dan kursus komputer. Setelah itu ia berhasil menjadi network designer.
Kucai : Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Ia menderita rabun jauh karena kurang gizi dan penglihatannya melenceng 20 derajat, sehingga jika ia menatap marah ke arah Borek, maka akan terlihat ia sedang memperhatikan Trapani. Laki-laki ini sejak kecil terlihat bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD Belitong.
Borek : Pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga citranya sebagai laki-laki macho. Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong dan Sahara.
Trapani : Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya, seperti misalnya ketika mereka akan tampil sebagai band yang dikomando oleh Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton ibunya. Cowok yang bercita-cita menjadi guru ini akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa karena ketergantungannya terhadap ibunya.
Harun : Pria yang memiliki keterbelakangan mental ini memulai SD|sekolah dasar ketika ia berumur 10 tahun. Laki-laki jenaka ini senantiasa bercerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3 buah botol kecap ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.
Tokoh-tokoh Lain
Bu Muslimah : Bernama lengkap N.A Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita lembut ini adalah pengajar pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang paling berharga bagi mereka.
Pak Harfan : Nama lengkap K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor. Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah orang yang sangat baik hati dan penyabar meski murid-murid awalnya takut melihatnya.
Flo : Bernama asli adalah Floriana, seorang anak tomboi yang berasal dari keluarga kaya. Dia merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang kaya dan sekaligus tokoh terakhir yang muncul sebagai bagian dari laskar pelangi. Awal pertama kali masuk sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan mengambil alih tempat duduk Trapani sehingga Trapani yang malang terpaksa tergusur. Ia melakukannya dengan alasan ingin duduk di sebelah Mahar dan tak mau didebat.
A Ling : Cinta pertama Ikal yang merupakan saudara sepupu A Kiong. A Ling yang cantik dan tegas ini terpaksa berpisah dengan Ikal karena harus menemani bibinya yang tinggal sendiri. gema

Produser         : Mira Lesmana
Sutradara       : Riri Riza
Durasi             : 125 Menit
Sinopsis film :
Laskar pelangi adalah salah satu film yang menurut saya fenomenal dengan latar cerita setelah pertama Film dibuka sampai gambar indah panorama Belitung,kesitidak karyawan tambang timah sampai narasi tokoh utama,Haikal, yang menceritakan kilas balik perjalanan hidupnya.Sampai kemudian gambar menunjukkan sebuah bangunan reyot dari kayu sampai papan nama hijau bertuliskan "SD Muhammadiyah ".Disitulah cerita itu berpusat.Cerita tentang kegigihan seorang lelaki tua-diperankan oleh Ikranegara-mempertahankan keberadaan sebuah sekolah.Sebuah sekolah yang disebutnya menilai kecerdasan anak tidak sampai angka-angka tapi sampai hati.Cerita tentang idealisme seorang guru perempuan yang menolak tawaran - tawaran mengajar di tempat lain demi keinginan untuk mengajari anak -anak miskin yang berada disekolah tersebut.
Hidup terkadang getir dan laskar pelangi adalah kegetiran itu.Rumah kayu reyot sampai penerangan lampu minyak tanah,sepeda rongsokan,isi rumah yang muram,sekolah yang hampir roboh dan anak-anak kumal yang ke sekolah bertelanjang kaki.Dan kegetiran itu dihadapkan secara kontras sampai kemakmuran mereka yang berada di dalam tembok PN Timah.Sekolah yang lebih bagus dan lengkap fasilitasnya,anak-anak di dalam tembok yang bermain sepatu roda.Sementara di balik kawat teralis anak-anak miskin hanya bisa menyaksikan sampai menahan air liur untuk kemudian petugas keamanan akan mengusirnya.
Kekontrasan itu kemudian disatukan dalam sebuah adegan saat anak-anak SD Muhammadiyah harus mengikuti ujian di SD PN Timah.Kekontrasan itu semakin menohok saat anak-anak kumal mesti berada dalam satu ruangan sampai anak-anak SD PN Timah yang jauh lebih "bersih".Pandangan aneh yang menyergap saat anak-anak kumal itu ke sekolah tanpa berseragam dan mengenakan sandal,kekikukan yang tak mampu ditutupi di wajah Bu Guru Muslimah-diperankan secara apik oleh Cut Mini Theo- dan pandangan meremehkan dari guru-guru pengawas ujian. Ada sebuah nilai yang barangkali mesti kita petik, saat kita lebih suka menilai orang dari apa yang dikenakannya. Saat kita menjadi minder dan tidak percaya diri di saat berada dalam hal ini.
Ada sedikit catatan yang sebenarnya tidak terlalu mengganggu.Saat film dimulai tulisan menyebutkan bahwa kejadian itu berlangsung pada tahun 1974.Namun di tahun itu jalan-jalan Belitung sudah dilapis aspal yang lumayan mulus.Saya masih ingat,bahkan sampai awal tahun 1980-an,jalan raya dekat rumah yang merupakan akses ke wisata Pantai Parangtritis Yogyakarta,masih penuh lubang dan berlumpur di waktu hujan.Kemudian ada foto Buya Hamka-ketua MUI di masa Orde Baru- di samping foto KH Ahmad Dahlan di dinding sekolah.Barangkali di tahun 1974 Buya Hamka belumlah setua itu.Satu lagi problem tentang anak sekolah yang tidak mampu membeli sepatu,di tahun itu rasanya memakai sepatu untuk anak SD belumlah sepenting di saat sekarang.
Namun film ini juga mengingatkan properti masa lalu dan kemudian secara geli saya ikut mentertawakannya.Mahar,seorang anak yang suka mendengarkan radio,berkali-kali menjemur baterai agar bisa dipergunakan kembali.Di masa lalu baterai untuk radio memang tidak langsung dibuang saat sudah habis tenaganya,melainkan dijemur untuk kemudian dipergunakan lagi bahkan sampai baterai mengeluarkan cairan kekuning-kuningan.Kebiasaan Ayah Haikal membersihkan kaca lampu tempel adalah kebiasaan masa kecil yang selalu saya lakukan di sore hari.Haikal yang memakai pomade dan ibu saya membiasakan saya untuk memakainya saat berangkat sekolah.Juga setrika jago yang memakai arang,di mana saat setrika sudah sedemikian panas maka dilandasan setrika mesti ditaruh di atas daun pasang segar agar panasnya setrika tersebut segera turun.
Secara keseluruhan film ini bertutur sampai lancar.Gambar-gambar muram silih berganti sampai gambar-gambar terang dan indah.Dukungan dari pemain-pemain Senior berkarakter menambah apik film ini.Kredit poin patut diberikan kepada Cut Mini Theo yang mampu lebur dalam watak yang diperankannya.Cut Mini Theo tampil sangat wajar sampai aksen Melayu yang jauh dari kesan dibuat-buat.Film ini juga mampu merubah genre sebuah tontonan yang biasanya berkisar pada horor dan tampilan "cling" dan kemewahan.
Namun kekhawatiran saya terbukti.Di tengah-tengah film berlangsung saya tidak mampu menyembunyikan perasaan yang larut dalam suasana film yang terbangun.Kalau toh kemudian mata saya berkaca-kaca,karena kegetiran itu memang tidak mengenal batas dan tidak tahu akan berhenti di mana dan berlaku untuk siapa.Sampai seorang anak pesisir miskin yang cerdas mesti menjadi kepala rumah tangga dan bertenggung jawab membesarkan ketiga adiknya karena ayahnya mengalami kecelakaan saat melaut.
Di Akhir penghujung cerita ini akan ada pendatang baru yang membuat kelompok mereka bertambah jumlahnya menjadi 11 orang. Seorang gadis tomboy dari keluarga kaya raya. Ayahnya adalah seorang berpendidikan tinggi dan memiliki pengaruh pada suatu perusahaan milik BUMN di Pulau Belitong. Sangat kontras bila membandingkannya dengan murid-murid Laskar Pelangi lainnya. Dengan kedatangan pendatangan baru yang bernama Flo pada akhir cerita ini, alur cerita semakin menarik dan petualangan kehidupan para Laskar Pelangi lebih banyak melewati cobaan, rintangan, tantangan, dan pertentangan yang pada saat melihatnya akan membuat kita selalu penasaran.

Resensi film :
Laskar Pelangi adalah sebuah adaptasi dari fenomena sastra berjudul sama tulisan Andrea Hirata. Dengan ekspetasi tinggi dari penggemar novelnya dan sekumpulan pemain ternama yang menyesaki film ini, Laskar Pelangi sudah menjadi hit sejak pertama dibuat.

Film ini berlokasi di Belitong, Sumatera dan dibuka dengan tokoh Ikal dewasa (Lukman Sardi) yang kembali ke tanah kelahirannya setelah merantau. Dia lalu flash back ke masa kecilnya dulu sewaktu masih SD di SD Muhammdiyah yang sederhana dengan 2 guru yang bersahaja, Bu Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara)

5 tahun berlalu dan film bercerita tentang anggota Laskar Pelangi yang sudah kelas 5, melalui sudut pandang Ikal kecil (Zulfani). Selain Ikal, ada juga tokoh Lintang (Ferdian) yang amat jenius dan Mahar (Verrys Yamarno) yang menunjukkan bakat seni luar biasa. Tokoh-tokoh yang lain adalah Akiong, Harun, Sahara, dan Kucai.

Keputusan penting sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana yang memilih anak-anak asli Belitong sebagai pemain ternyata tepat. Mereka bisa menyelami karakter masing-masing walaupun tidak punya pengalaman akting sebelumnya. Memang, Riri dan Mira terkenal akan kemampuannya mengorbitkan bakat-bakat baru seperti yang terjadi pada Rachel Maryam.

Zulfani dan Ferdian menunjukkan penampilan yang luar biasa sebagai orang baru dalam dunia akting tanpa pengalaman. Kepolosan mereka terasa sangat natural, berbeda dengan bintang-bintang cilik lain yang sering mondar-mandir di layar TV kita. Anda pasti tanpa sadar tersenyum saat menyaksikan kisah cinta Ikal dengan seorang gadis Tionghoa yang ditemuinya di pasar, menunjukkan betapa naturalnya penampilan dia.

Inti dari film ini, secara emosional, sebenarnya Lintang.

Penonton langsung jatuh cinta sejak kemunculan pertama Ikal di layar. Sebagai anak termiskin dari sebuah komunitas miskin, gayanya yang terengah-engah menggenjot sepeda yang terlalu besar untuknya adalah sebuah scene tak terlupakan.

Sementara aktor veteran Ikranagara, memberikan penampilan memukai sebagai Pak Harfan. Dia sukses membawakan karakter guru senior yang bersemangat, baik hati, dan sanggup mengambil hati anak-anak asuhannya.

Skenarionya agak berbeda dibanding cerita di novel dengan penambahan beberapa karakter guru yang tidak dituliskan oleh Andrea. Sebuah hal yang wajar, tentu saja.

Memang ini film lawas keluaran 2008. Tapi tidak ada ruginya menonton Laskar Pelangi berkali-kali karena film ini memang "beda" dan berani melawan arus utama sinema Indonesia. Kami saja tertarik menulis resensinya sekarang.

Kelebihan        : Menurut saya ini merupakan film yang sangat bagus yang diambil dari sebuah novel cerita anak negeri di pulau terindah di Indonesia yaitu Pulau Belitung. Film ini juga bisa mempromosikan pulau tersebut, bahwa negeri kita ini mempunyai pulau yang sangat indah. Alur ceritanya juga bagus sangat natural dengan kepolosan ke-10 anak Laskar Pelangi tersebut.
Kekurangan    : Untuk kekurangan mengenai film ini menurut saya tidak ada. Namun bila kita membaca novelnya, memang banyak adegan yang tidak ditayangkan di film ini.
Pandangan      : Saya sangat mengharapkan ada lebih banyak film-film seperti Laskar Pelangi ini. Karena film-film seperti ini akan meningkatkan moral anak-anak bangsa kita bahwa kita itu BISA jika mau BERJUANG tanpa ada kata MENYERAH.

ANALISA FILM ( LASKAR PELANGI )




Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Mereka adalah:
Ikal aka Andrea Hirata
Lintang; Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara
Sahara; N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah
Mahar; Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam
A Kiong (Chau Chin Kiong); Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman
Syahdan; Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz
Kucai; Mukharam Kucai Khairani
Borek aka Samson
Trapani; Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari
Harun; Harun Ardhli Ramadan bin Syamsul Hazana Ramadan



Tokoh-tokoh

Anggota Laskar Pelangi
Ikal : Tokoh 'aku' dalam cerita ini. Ikal yang selalu menjadi peringkat kedua memiliki teman sebangku bernama Lintang, yang merupakan anak terpintar dalam Laskar Pelangi. Ia berminat pada sastra, terlihat dari kesehariannya yang senang menulis puisi. Ia menyukai A Ling, sepupu dari A Kiong, yang ditemuinya pertama kali di sebuah toko kelontong bernama Toko Sinar Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua terpaksa berakhir oleh jarak akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk menemani bibinya.
Lintang : Teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius. Ayahnya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak memiliki perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Lintang telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah. Ia selalu aktif di dalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli matematika. Sekalipun ia luar biasa pintar, pria kecil berambut merah ikal ini pernah salah membawa peralatan sekolahnya. Cita-citanya terpaksa ditinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya meninggal.
Sahara : Satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi. Sahara adalah gadis keras kepala berpendirian kuat yang sangat patuh kepada agama. Ia adalah gadis yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan air dalam termosnya.
Mahar : Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada seni. Pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah menunjuknya untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara. Pria yang menyenangi okultisme ini sering dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa, Mahar sempat menganggur menunggu nasib menyapanya karena tak bisa ke manapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi, nasib baik menyapanya dan ia diajak petinggi untuk membuat dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang ia tulis di sebuah majalah, dan akhirnya ia berhasil meluncurkan sebuah novel tentang persahabatan.
A Kiong : Anak Hokian. Keturunan Tionghoa ini adalah pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya yang agung. Kendatipun pria kecil ini berwajah buruk rupa, ia memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong pada siapapun kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua saling mencintai satu sama lain.
Syahdan : Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia pasti yang paling tidak diperhatikan. Misalnya ketika bermain sandiwara, Syahdan hanya kedapatan jadi tukang kipas putri dan itupun masih banyak kesalahannya. Syahdan adalah saksi cinta pertama Ikal, ia dan Ikal bertugas membeli kapur di Toko Sinar Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada A Ling. Syahdan ternyata memiliki cita-cita yang tidak pernah terbayang oleh Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi aktor. Dengan bekerja keras pada akhirnya dia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapatkan peran kecil seperti tuyul atau jin... Setelah bosan, ia pergi dan kursus komputer. Setelah itu ia berhasil menjadi network designer.
Kucai : Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Ia menderita rabun jauh karena kurang gizi dan penglihatannya melenceng 20 derajat, sehingga jika ia menatap marah ke arah Borek, maka akan terlihat ia sedang memperhatikan Trapani. Laki-laki ini sejak kecil terlihat bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD Belitong.
Borek : Pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga citranya sebagai laki-laki macho. Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong dan Sahara.
Trapani : Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya, seperti misalnya ketika mereka akan tampil sebagai band yang dikomando oleh Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton ibunya. Cowok yang bercita-cita menjadi guru ini akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa karena ketergantungannya terhadap ibunya.
Harun : Pria yang memiliki keterbelakangan mental ini memulai SD|sekolah dasar ketika ia berumur 10 tahun. Laki-laki jenaka ini senantiasa bercerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3 buah botol kecap ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.
Tokoh-tokoh Lain
Bu Muslimah : Bernama lengkap N.A Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita lembut ini adalah pengajar pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang paling berharga bagi mereka.
Pak Harfan : Nama lengkap K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor. Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah orang yang sangat baik hati dan penyabar meski murid-murid awalnya takut melihatnya.
Flo : Bernama asli adalah Floriana, seorang anak tomboi yang berasal dari keluarga kaya. Dia merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang kaya dan sekaligus tokoh terakhir yang muncul sebagai bagian dari laskar pelangi. Awal pertama kali masuk sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan mengambil alih tempat duduk Trapani sehingga Trapani yang malang terpaksa tergusur. Ia melakukannya dengan alasan ingin duduk di sebelah Mahar dan tak mau didebat.
A Ling : Cinta pertama Ikal yang merupakan saudara sepupu A Kiong. A Ling yang cantik dan tegas ini terpaksa berpisah dengan Ikal karena harus menemani bibinya yang tinggal sendiri. gema

Produser         : Mira Lesmana
Sutradara       : Riri Riza
Durasi             : 125 Menit
Sinopsis film :
Laskar pelangi adalah salah satu film yang menurut saya fenomenal dengan latar cerita setelah pertama Film dibuka sampai gambar indah panorama Belitung,kesitidak karyawan tambang timah sampai narasi tokoh utama,Haikal, yang menceritakan kilas balik perjalanan hidupnya.Sampai kemudian gambar menunjukkan sebuah bangunan reyot dari kayu sampai papan nama hijau bertuliskan "SD Muhammadiyah ".Disitulah cerita itu berpusat.Cerita tentang kegigihan seorang lelaki tua-diperankan oleh Ikranegara-mempertahankan keberadaan sebuah sekolah.Sebuah sekolah yang disebutnya menilai kecerdasan anak tidak sampai angka-angka tapi sampai hati.Cerita tentang idealisme seorang guru perempuan yang menolak tawaran - tawaran mengajar di tempat lain demi keinginan untuk mengajari anak -anak miskin yang berada disekolah tersebut.
Hidup terkadang getir dan laskar pelangi adalah kegetiran itu.Rumah kayu reyot sampai penerangan lampu minyak tanah,sepeda rongsokan,isi rumah yang muram,sekolah yang hampir roboh dan anak-anak kumal yang ke sekolah bertelanjang kaki.Dan kegetiran itu dihadapkan secara kontras sampai kemakmuran mereka yang berada di dalam tembok PN Timah.Sekolah yang lebih bagus dan lengkap fasilitasnya,anak-anak di dalam tembok yang bermain sepatu roda.Sementara di balik kawat teralis anak-anak miskin hanya bisa menyaksikan sampai menahan air liur untuk kemudian petugas keamanan akan mengusirnya.
Kekontrasan itu kemudian disatukan dalam sebuah adegan saat anak-anak SD Muhammadiyah harus mengikuti ujian di SD PN Timah.Kekontrasan itu semakin menohok saat anak-anak kumal mesti berada dalam satu ruangan sampai anak-anak SD PN Timah yang jauh lebih "bersih".Pandangan aneh yang menyergap saat anak-anak kumal itu ke sekolah tanpa berseragam dan mengenakan sandal,kekikukan yang tak mampu ditutupi di wajah Bu Guru Muslimah-diperankan secara apik oleh Cut Mini Theo- dan pandangan meremehkan dari guru-guru pengawas ujian. Ada sebuah nilai yang barangkali mesti kita petik, saat kita lebih suka menilai orang dari apa yang dikenakannya. Saat kita menjadi minder dan tidak percaya diri di saat berada dalam hal ini.
Ada sedikit catatan yang sebenarnya tidak terlalu mengganggu.Saat film dimulai tulisan menyebutkan bahwa kejadian itu berlangsung pada tahun 1974.Namun di tahun itu jalan-jalan Belitung sudah dilapis aspal yang lumayan mulus.Saya masih ingat,bahkan sampai awal tahun 1980-an,jalan raya dekat rumah yang merupakan akses ke wisata Pantai Parangtritis Yogyakarta,masih penuh lubang dan berlumpur di waktu hujan.Kemudian ada foto Buya Hamka-ketua MUI di masa Orde Baru- di samping foto KH Ahmad Dahlan di dinding sekolah.Barangkali di tahun 1974 Buya Hamka belumlah setua itu.Satu lagi problem tentang anak sekolah yang tidak mampu membeli sepatu,di tahun itu rasanya memakai sepatu untuk anak SD belumlah sepenting di saat sekarang.
Namun film ini juga mengingatkan properti masa lalu dan kemudian secara geli saya ikut mentertawakannya.Mahar,seorang anak yang suka mendengarkan radio,berkali-kali menjemur baterai agar bisa dipergunakan kembali.Di masa lalu baterai untuk radio memang tidak langsung dibuang saat sudah habis tenaganya,melainkan dijemur untuk kemudian dipergunakan lagi bahkan sampai baterai mengeluarkan cairan kekuning-kuningan.Kebiasaan Ayah Haikal membersihkan kaca lampu tempel adalah kebiasaan masa kecil yang selalu saya lakukan di sore hari.Haikal yang memakai pomade dan ibu saya membiasakan saya untuk memakainya saat berangkat sekolah.Juga setrika jago yang memakai arang,di mana saat setrika sudah sedemikian panas maka dilandasan setrika mesti ditaruh di atas daun pasang segar agar panasnya setrika tersebut segera turun.
Secara keseluruhan film ini bertutur sampai lancar.Gambar-gambar muram silih berganti sampai gambar-gambar terang dan indah.Dukungan dari pemain-pemain Senior berkarakter menambah apik film ini.Kredit poin patut diberikan kepada Cut Mini Theo yang mampu lebur dalam watak yang diperankannya.Cut Mini Theo tampil sangat wajar sampai aksen Melayu yang jauh dari kesan dibuat-buat.Film ini juga mampu merubah genre sebuah tontonan yang biasanya berkisar pada horor dan tampilan "cling" dan kemewahan.
Namun kekhawatiran saya terbukti.Di tengah-tengah film berlangsung saya tidak mampu menyembunyikan perasaan yang larut dalam suasana film yang terbangun.Kalau toh kemudian mata saya berkaca-kaca,karena kegetiran itu memang tidak mengenal batas dan tidak tahu akan berhenti di mana dan berlaku untuk siapa.Sampai seorang anak pesisir miskin yang cerdas mesti menjadi kepala rumah tangga dan bertenggung jawab membesarkan ketiga adiknya karena ayahnya mengalami kecelakaan saat melaut.
Di Akhir penghujung cerita ini akan ada pendatang baru yang membuat kelompok mereka bertambah jumlahnya menjadi 11 orang. Seorang gadis tomboy dari keluarga kaya raya. Ayahnya adalah seorang berpendidikan tinggi dan memiliki pengaruh pada suatu perusahaan milik BUMN di Pulau Belitong. Sangat kontras bila membandingkannya dengan murid-murid Laskar Pelangi lainnya. Dengan kedatangan pendatangan baru yang bernama Flo pada akhir cerita ini, alur cerita semakin menarik dan petualangan kehidupan para Laskar Pelangi lebih banyak melewati cobaan, rintangan, tantangan, dan pertentangan yang pada saat melihatnya akan membuat kita selalu penasaran.

Resensi film :
Laskar Pelangi adalah sebuah adaptasi dari fenomena sastra berjudul sama tulisan Andrea Hirata. Dengan ekspetasi tinggi dari penggemar novelnya dan sekumpulan pemain ternama yang menyesaki film ini, Laskar Pelangi sudah menjadi hit sejak pertama dibuat.

Film ini berlokasi di Belitong, Sumatera dan dibuka dengan tokoh Ikal dewasa (Lukman Sardi) yang kembali ke tanah kelahirannya setelah merantau. Dia lalu flash back ke masa kecilnya dulu sewaktu masih SD di SD Muhammdiyah yang sederhana dengan 2 guru yang bersahaja, Bu Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara)

5 tahun berlalu dan film bercerita tentang anggota Laskar Pelangi yang sudah kelas 5, melalui sudut pandang Ikal kecil (Zulfani). Selain Ikal, ada juga tokoh Lintang (Ferdian) yang amat jenius dan Mahar (Verrys Yamarno) yang menunjukkan bakat seni luar biasa. Tokoh-tokoh yang lain adalah Akiong, Harun, Sahara, dan Kucai.

Keputusan penting sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana yang memilih anak-anak asli Belitong sebagai pemain ternyata tepat. Mereka bisa menyelami karakter masing-masing walaupun tidak punya pengalaman akting sebelumnya. Memang, Riri dan Mira terkenal akan kemampuannya mengorbitkan bakat-bakat baru seperti yang terjadi pada Rachel Maryam.

Zulfani dan Ferdian menunjukkan penampilan yang luar biasa sebagai orang baru dalam dunia akting tanpa pengalaman. Kepolosan mereka terasa sangat natural, berbeda dengan bintang-bintang cilik lain yang sering mondar-mandir di layar TV kita. Anda pasti tanpa sadar tersenyum saat menyaksikan kisah cinta Ikal dengan seorang gadis Tionghoa yang ditemuinya di pasar, menunjukkan betapa naturalnya penampilan dia.

Inti dari film ini, secara emosional, sebenarnya Lintang.

Penonton langsung jatuh cinta sejak kemunculan pertama Ikal di layar. Sebagai anak termiskin dari sebuah komunitas miskin, gayanya yang terengah-engah menggenjot sepeda yang terlalu besar untuknya adalah sebuah scene tak terlupakan.

Sementara aktor veteran Ikranagara, memberikan penampilan memukai sebagai Pak Harfan. Dia sukses membawakan karakter guru senior yang bersemangat, baik hati, dan sanggup mengambil hati anak-anak asuhannya.

Skenarionya agak berbeda dibanding cerita di novel dengan penambahan beberapa karakter guru yang tidak dituliskan oleh Andrea. Sebuah hal yang wajar, tentu saja.

Memang ini film lawas keluaran 2008. Tapi tidak ada ruginya menonton Laskar Pelangi berkali-kali karena film ini memang "beda" dan berani melawan arus utama sinema Indonesia. Kami saja tertarik menulis resensinya sekarang.

Kelebihan        : Menurut saya ini merupakan film yang sangat bagus yang diambil dari sebuah novel cerita anak negeri di pulau terindah di Indonesia yaitu Pulau Belitung. Film ini juga bisa mempromosikan pulau tersebut, bahwa negeri kita ini mempunyai pulau yang sangat indah. Alur ceritanya juga bagus sangat natural dengan kepolosan ke-10 anak Laskar Pelangi tersebut.
Kekurangan    : Untuk kekurangan mengenai film ini menurut saya tidak ada. Namun bila kita membaca novelnya, memang banyak adegan yang tidak ditayangkan di film ini.
Pandangan      : Saya sangat mengharapkan ada lebih banyak film-film seperti Laskar Pelangi ini. Karena film-film seperti ini akan meningkatkan moral anak-anak bangsa kita bahwa kita itu BISA jika mau BERJUANG tanpa ada kata MENYERAH.

GRID COMPUTING

Pengertian Grid Computing Grid computing   atau komputasi grid ini merupakan kumpulan computer resource dari berbagai lokasi untu...